Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.



 
HomeHome  PortalPortal  GalleryGallery  Latest imagesLatest images  SearchSearch  RegisterRegister  Log inLog in  

 

 CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya)

Go down 
3 posters
AuthorMessage
Irham
Anggota
Anggota
Irham


Jumlah posting : 68 Age : 33
Lokasi : Taman Langit

CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya) Empty
PostSubject: CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya)   CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya) EmptyWed Nov 24, 2010 2:56 pm

Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya)


Globalisasi telah membuat pergerakan kepentingan tidak mampu lagi dikekang batas – batas negara. Atas nama kebebasan dan demokrasi orang, lembaga atau bahkan negara saling klaim untuk menguasai dan meraih keuntungan satu sama lain.

Syilah menutup dy-nya setelah Syilah menulis beberapa kalimat yang Syilah pikirkan setelah menonton televisi. Sore itu Syilah menonton televisi dengan keluarganya. Berita yang didengarnya saat itu mengenai makanan khas Indonesia yang kembali diklaim oleh negara Jepang sebagai makanan khas negaranya. Saat itu Syilah sempat geram. Bagaimana tidak, hak milik Indonesia sebelumnya juga telah diklaim oleh negara lain, yaitu Reog Ponorogo diklaim oleh Malaysia, dan kebaya yang diakui asli milik negara Jepang, Malaysia, bahkan Afrika Selatan.
  

Siang ini begitu terik apalagi saat itu Syilah pulang sekolah sekitar pukul 11.30 WIB. Syilah tidak langsung pulang ke rumah, tetapi Syilah pergi ke warnet telkom. Memang sudah menjadi kebiasaannya setiap hari Jumat Syilah pergi ke warnet. Bukan untuk mencari tugas, tapi sekadar mencari informasi dan chatting. Hari itu Syilah pergi bersama Gita. Hampir 1 jam 30 menit Syilah berada di sana. Sekitar pukul 3 sore Syilah sampai di rumah.
Sepulang dari warnet perasaannya menjadi kacau balau. Di satu sisi Syilah senang karena itu pertama kalinya Syilah chatting. Namun, di lain pihak Syilah juga kesal karena kenalan barunya yang berasal dari Timor Leste itu menjelek – jelekkan Indonesia. Ia bilang kalau bangsa Indonesia itu cuma mau merampas kekayaan negaranya saja. Syilah sangat kesal dengan penuturannya.
Di saat yang sama juga Syilah baru tahu kalau remaja yang ada di Pulau Jawa itu tidak mau berteman dengan remaja Bengkulu. Buktinya saja saat Syilah bilang kalau Syilah tinggal di Bengkulu, eh ia langsung memutuskan sambungannya. Uhhhhh kesaaaal.
  

“Aduh, mata Syilah pedih lagi nih”, Syilah mengeluh. “Padahal sudah ditetesi tetes mata, kok nggak sembuh – sembuh ya?? Kata mama dan teman – temanku ini disebakan karena Syilah tidak suka makan sayur. Tetapi kalau Syilah pikir, ini disebakan karena Syilah sering menghadap ke komputer.” Syilah bercerita pada dy-ny.
Mata Syilah memang sering mengalami iritasi kalau Syilah sudah berada di depan komputer. Bagi Syilah, main komputer itu enak apalagi kalau internetan, bisa – bisa sampai lupa makan. Dengan internetan, Syilah bisa mencari tugas – tugas sekolah, mencari informasi tentang perguruan tinggi negeri, mencari soal – soal, gambar – gambar kartun kesukaannya, dan banyak lagi informasi tentang dunia. Yang pasti bisa membuat wawasannya menjadi lebih luas.
Tapi itulah masalahnya. Mata Syilah jadi sering iritasi. Tapi Alhamdulillah karena Syilah tidak menderita gangguan penglihatan yang mengharuskan Syilah menggunakan kaca mata. Cerita Syilah pada dy-nya.
  

“Dy ku, hari ini di kelasku banyak yang potong rambut. Wajahnya menjadi lebih fresh. Ada yang potong model bob dan ada yang segi. Kalau teman – temanku yang cowok, rambutnya ada yang dipotong dengan model tegak (tapi kalau aku bilang sih model rambut landak), dan ada yang model tokoh film kartun jepang. Keren juga sih. Tapi itukan model rambut dari negara luar. Jujur sih itukan pengaruh dari globalisasi. Bagus sih, asal tidak berlebihan”.
“Dy, asal dy tau saja Aku juga pernah memotong rambuku dengan model segi pendek. Sebenarnya bagus, tapi karena Aku malas untuk mengatur rambuku, jadi terlihat kusut. Sebenarnya Aku ingin potong rambut dengan model biasa. Tapi berhubung Aku, boleh dibilang dipaksa untuk mengubah model rambutku dengan model segi, mau tidak mau Aku potong juga rambutku dengan model itu”.
Syilah tidak tahu pendapat teman – teman dengan model rambut barunya. Jujur itu pertama kali Syilah tampil di luar kebiasaannya. Namun, Syilah sempat ditegur oleh gurunya dengan model potongan rambutnya. Gurunya itu memang tidak suka dengan siswanya yang suka meniru model – model seperti itu. Syilah setuju dengan gurunya itu, tapi kalau dipikir – pikir kenapa cuma Syilah yang ditegur. Padahal dari beberapa siswa yang diajarnya, banyak sekali yang model rambutnya seperti Syilah, bahkan ada yang lebih parah.
Selain musim potong rambut, teman sekelas Syilah juga ada yang bleaching. Bleaching itu adalah melunturkan warna rambut asli. Ada yang sesuai tapi juga ada yang jelek mirip orang dusun yang baru masuk kota. “Teman Syilah ada yang cocok dengan model rambut barunya. Tapi, saat pelajaran bahasa Indonesia, rambutnya yang dibleaching ketahuan sama Ibu Dessi. Hasilnya ia dimarah sama Ibu Dessi dan disuruh untuk mengembalikan warna rambut aslinya. Wah kasian deh. Tapi lucu juga Aku lihatnya dimarah Ibu Dessi. Hihihi”, Gumam Syilah pada dy-nya.
“Ngomong – ngomong soal mewarnai rambut, Aku juga pernah mewarnai rambutku dengan warna hitam”, Syilah kembali bercerita pada dy-nya.
“Waktu itu Aku masih SMP. Aku bukan pakai warna yang tidak boleh dipakai untuk sholat lho dy, tapi Aku pakai semacam inai rambut. Saat itu rambutku hitam sekali. Aku memang sangat ingin mempunyai rambut panjang dan hitam. Lama – kelamaan, warna hitam itu pudar dan warna rambutku kembali seperti semula, pirang. Teman – teman dan guruku semuanya tidak ada yang tahu dengan perubahan warna rambutku karena mereka tidak mengetahui kalau Aku pernah mewarnai rambut”.
  

Pengaruh globalisasi yang Syilah alami tidak hanya dari negara – negara luar yang dengan kecanggihan teknologinya atau pun dengan model – model rambutnya, tapi Syilah terkena pengaruh dari globalisasi teman – temannya.
Sejak SD hingga SMA kelas 1, Syilah senang sekali membaca, terkadang hingga larut malam. Buku apapun itu akan Syilah baca tetapi bukan komik. Buku yang paling senang Syilah baca saat itu adalah buku seri pendidikan dan lingkungan. Namun, semenjak Syilah menginjak kelas 2 SMA, Syilah jadi agak malas membaca. Parahnya lagi, Syilah semakin malas membaca ketika ujian nasional semakin mendekat. Syilah sempat berfikir kalau itu semua karena pengaruh lingkungan.
Sejak SD hingga SMP, Syilah bersekolah di daerah dekat rumahnya. Terus terang saat itu informasi tentang Bengkulu sulit Syilah dapatkan. Apalagi Syilah hanya mengambil ekstrakurikuler dibidang akademik, yaitu komputer. Syilah tidak pernah keluar dari daerah itu. Teman – teman Syilah saat itu rata – rata masih lugu dan belum terkena pengaruh buruk remaja seperti sekarang ini. Karena itu Syilah tidak terpengaruh dengan lingkungan buruk. Apalagi mama Syilah suka sekali membaca. Jadi, Syilah ketularan senang membaca.
Menginjak kelas 1 SMA Syilah belum menunjukkan perubahan. Syilah masih dengan kebiasaan Syilah sewaktu di SMP. Syilah bisa dibilang kampungan walau tidak terlalu tampak. Kemudian, menginjak kelas 2 SMA, Syilah sedikit demi sedikit mengalami perubahan. Semuanya tanpa Syilah sadari. Syilah mulai malas membaca namun senang membaca novel teenlit hingga Syilah kelas 3. Semuanya Syilah dapatkan dari teman – temannya. Syilah seperti kecanduan. Sewaktu di SMP, Syilah tidak mengenal yang namanya novel teenlit. Teman – temanku tidak ada yang membaca itu. Kalaupun ada, cuma sebatas Aneka Yess. Di kelas 1 SMA pun Syilah belum juga mengenal bacaan itu karena Syilah masih dalam proses adaptasi dengan teman – teman barunya.
“Dy, sekarang ini, Aku ingin sekali menjadi diriku sama seperti Aku saat masih di kelas 1 SMA. Suka membaca. Tidak suka tidur. Namun, sepertinya susah. Apalagi dengan lingkunganku ini”, Keluh Syilah pada dy-nya.
Syilah baru sadar kalau Syilah telah terkena pengaruh globalisasi teman – teman dan lingkungannya. Syilah tidak sempat untuk mengantisipasinya. Tapi, Syilah berharap agar ini tidak terlalu jauh dan bisa memperbaiki keadaannya agar menjadi lebih baik.

- - - SeLeSaI - - -







:putusasa4:
Back to top Go down
A.Pravita.S
Admin
Admin
A.Pravita.S


Jumlah posting : 142 Age : 32
Lokasi : Bengkulu

CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya) Empty
PostSubject: Re: CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya)   CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya) EmptyWed Nov 24, 2010 5:50 pm

Sebenarnya agak kurang ngerti sama nama2 yg d'pake...

:puyeng2:

tp setelah d'baca smpe habizzz,,,ending'a ngerti jg...

:ketawa2:

Bagus kak.... CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya) 280557 CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya) 280557
Back to top Go down
A+
Admin
Admin
A+


Jumlah posting : 448 Age : 33
Lokasi : Bengkulu

CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya) Empty
PostSubject: Re: CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya)   CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya) EmptySat Nov 27, 2010 12:02 am

Di Karena Kan Jumlah Peserta Yang Belum Memenuhi Syarat Kompetisi Forum, Sesuai Dengan Persyaratan Perlombaan, Bahwasanya Peserta Minimal 10 Orang Agar Kompetisi Bisa Dianggap Sah. Namun Saya Selaku Admin Sangat Menghargai Dan Sangat Berterima Kasih Atas Partisipasi Teman-Teman Yang Telah Berkompetisi Di HIMATIF FORUM COMPETITION. Saya Hanya Bisa Memberikan Satu Study Point Untuk Setiap Thread Yang Di Post Untuk Kompetisi, Terima Kasih Untuk Partisipasi Nya. Tunggu Kompetisi Forum Selanjut Nya, Coming Soon......

:maaf1:
Back to top Go down
http://ariakbarsyah.weebly.com
Sponsored content





CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya) Empty
PostSubject: Re: CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya)   CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya) Empty

Back to top Go down
 
CERPEN : Terjebak dalam Globalisasi (Cerita Syilah pada Dy-nya)
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» TIK vs GLOBALISASI
» CERPEN : ADA APA DENGANKU?????
» Cerpen: Lost in You
» CERPEN : Princess Sariyem
» CERPEN : MISTERI DI KAMAR 306

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
 :: Hobbies Di HIMATIF UNIB :: Books And Manga Room-
Jump to: